Entah…
Karena terlalu dalam luka yang tertoreh
hingga sama sekali tak kurasakan sakitnya…
Atau bahkan
Aku tak terluka sama sekali
karena aku sendiri yang menyayatnya…
Saat ku rengkuh hatimu melewati jalan berkerikil
yang kadang tajamnya hingga melukai hati
untuk menuju lautan cintaNya,
kau lebih memilih sungai intan
dengan janji akan menerbangkanmu ke langit ke tujuh…
Kau lebih memilih jalan halus untuk HANYA berteman dengan tawa
bukan buliran kristal air mata…
Tapi akankah tawa itu PASTI menemukan cintaNya?
Tidakkah sungai berkerikil ini bisa bermuara menuju lautan cintaNya…?
Bukan hanya sakit…tapi kasihku karena Tuhan ku serahkan,
sebagai doa pelindungmu…
Lihat, lihatlah dengan hatimu…
Ku yakin matahari itu masih bersinar untukku…
Ku yakin bintang itu hanya ingin sejenak meredup
untuk selamanya menyinariku…
Dengar, dengarlah dengan batinmu…
Hujan itu pasti masih akan menghidupiku dengan air surgaNya…
Yakinlah...
Seperti ku meyakinimu karena Tuhan yang menuntunku
untuk mengasihimu…
Karena terlalu dalam luka yang tertoreh
hingga sama sekali tak kurasakan sakitnya…
Atau bahkan
Aku tak terluka sama sekali
karena aku sendiri yang menyayatnya…
Saat ku rengkuh hatimu melewati jalan berkerikil
yang kadang tajamnya hingga melukai hati
untuk menuju lautan cintaNya,
kau lebih memilih sungai intan
dengan janji akan menerbangkanmu ke langit ke tujuh…
Kau lebih memilih jalan halus untuk HANYA berteman dengan tawa
bukan buliran kristal air mata…
Tapi akankah tawa itu PASTI menemukan cintaNya?
Tidakkah sungai berkerikil ini bisa bermuara menuju lautan cintaNya…?
Bukan hanya sakit…tapi kasihku karena Tuhan ku serahkan,
sebagai doa pelindungmu…
Lihat, lihatlah dengan hatimu…
Ku yakin matahari itu masih bersinar untukku…
Ku yakin bintang itu hanya ingin sejenak meredup
untuk selamanya menyinariku…
Dengar, dengarlah dengan batinmu…
Hujan itu pasti masih akan menghidupiku dengan air surgaNya…
Yakinlah...
Seperti ku meyakinimu karena Tuhan yang menuntunku
untuk mengasihimu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar